PENJELASAN MENGENAI FOTON


Penjelasan mengenai Foton---------Salam ilmu pengetahuan bagi sahabat browser sekalian. Pada kesempatan kali ini kita akana membahas mengenai sebenarnya apa itu Foton? namun sebelum lebih jauh membahas mengenai Foton saya harap sahabat browser dapat memahami konsep gelombang cahaya. setelah memahaminya. mari kita bahas bersama apa itu foton sebenarnya.
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel").

Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan interferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.

Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:


di mana h adalah konstanta Planck, c adalah laju cahaya, dan \lambda adalah panjang gelombangnya. Ini berbeda dengan gelombang klasik, dimana ia dapat memperoleh atau kehilangan sejumlah energi. Untuk cahaya tampak energi yang dibawa oleh satu foton tunggal adalah sekitar 4×10–19 joule; energi ini cukup untuk merangsang sebuah molekul dalam sel fotoreseptor mata, sehingga membuat kita dapat melihat.
Energi dari sebuah foton dengan frekuensi v diberikan oleh
E = h * v
Karena energi foton adalah berbanding lurus dengan frekuensinya, foton energi rendah memiliki frekuensi rendah, sementara foton energi tinggi memiliki frekuensi tinggi. Foton yang tergolong energi rendah adalah gelombang radio atau gelombang mikro, foton energi sedang adalah cahaya tampak, foton energi tinggi adalah sinar X, sementara energi yang lebih tinggi lagi adalah sinar gamma.
Istilah foton pertama kali diberikan oleh Gilbert Lewis tahun 1926, lewat konsep cahaya dalam bentuk partikel diskrit yang telah berusia berabad-abad dan telah diformalisasi dalam konstruksi sains optika oleh Newton.

Selain energi partikel foton juga membawa momentum dan memiliki polarisasi. Foton mematuhi hukum mekanika kuantum, yang berarti kerap kali besaran-besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cermat. Biasanya besaran-besaran tersebut didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau momentum tertentu.

Sebagai contoh, meskipun sebuah foton dapat mengeksitasi satu molekul tertentu, sering tidak mungkin meramalkan sebelumnya molekul yang mana yang akan tereksitasi.

Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan oleh para fisikawan. Namun dalam fisika teoretis sebuah foton dapat dianggap sebagai mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan gaya tolak-menolak antara muatan sejenis.

Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh Albert Einstein[1][2][3][4] untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan ketergantungan energi cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan kemampuan materi dan radiasi elektromagnetik untuk berada dalam kesetimbangan termal. Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan model semiklasik, yang masih menggunakan persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi dan menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut menyumbang dalam pengembangan mekanika kuantum, percobaan-percobaan lebih lanjut membuktikan hipotesis Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah foton.

Konsep foton telah membawa kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan eksperimental, seperti laser, kondensasi Bose-Einstein, teori medan kuantum dan interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika partikel, foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua medan listrik dan medan magnet dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titik pada ruang-waktu. Sifat-sifat intrinsik foton seperti muatan listrik, massa dan spin ditentukan dari kesetangkupan gauge ini.

Konsep foton diterapkan dalam banyak area seperti fotokimia, mikroskopi resolusi tinggi dan pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton dipelajari sebagai unsur komputer kuantum dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi optik seperti kriptografi kuantum

PENJELASAN FISIKA TENTANG CAHAYA

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan gejala-gejala fisik alam. Sehingga banyak dari gejala yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan teori fisika. Teori-teori inilah yang menjadi landasan bagi ilmuan untuk merumuskan permasalahan dan menemukan penyelesaian dari masalah tersebut.
Salah satu cabang fisika yang banya memberi konstribusi bagi kehidupan manusia adalah "cahaya". Penjelasan secara terperincih mengenai cahaya akan dibahas pada kesempatan ini dengan menggunakan beberapa reverensi. cahaya merupakan salah satu unsur terpenting  yang dibuthkan oleh mahluk hidup untuk bertahan hidup, dengan kata lain mahluk hidup tidak dapat berpisah dengan cahaya.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnet yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Gelombang elektromagnetik dapat digambarkan sebagai dua buah gelombang yang merambat secara transversal pada dua buah bidang tegak lurus yaitu medan magnet dan medan listrik. Merambatnya gelombang magnet akan mendorong gelombang listrik, dan sebaliknya, saat merambat, gelombang listrik akan mendorong gelombang magnet. Peleajari juga tentang perilaku gelombang elektromagnet dengan interferometer di sini.





Diagram di atas menunjukkan gelombang cahaya yang merambat dari kiri ke kanan dengan medan listrik pada bidang vertikal dan medan magnet pada bidang horizontal. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
Kelajuan cahaya (kelajuan cahaya dalam ruang vakum; kecepatan cahaya) adalah sebuah konstanta fisika yang disimbolkan dengan huruf c, singkatan dari celeritas (yang dirujuk dari dari bahasa Latin) yang berarti "kecepatan". Konstanta ini sangat penting dalam fisika dan bernilai 299.792.458 meter per detik. Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya.[1] Kelajuan ini merupakan kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta. Kelajuan ini merupakan kelajuan segala partikel tak bermassa dan medan fisika, termasuk radiasi elektromagnetik dalam vakum. Kelajuan ini pula menurut teori modern adalah kelajuan gravitasi (kelajuan dari gelombang gravitasi). Partikel-partikel maupun gelombang-gelombang ini bergerak pada kelajuan c tanpa tergantung pada sumber gerak maupun kerangka acuan inersial pengamat. Dalam teori relativitas, c saling berkaitan dengan ruang dan waktu. Konstanta ini muncul pula pada persamaan fisika kesetaraan massa-energi E = mc2.
Kelajuan cahaya yang merambat melalui bahan-bahan transparan seperti gelas ataupun udara lebih lambat dari c. Rasio antara c dengan kecepatan v(kecepatan rambat cahaya dalam suatu materi) disebut sebagai indeks refraksi n material tersebut (n = c / v). Sebagai contohnya, indeks refraksi gelas umumnya berkisar sekitar 1,5, berarti bahwa cahaya dalam gelas bergerak pada kelajuan c / 1,5 ≈ 200.000 km/s; indeks refraksi udara untuk cahaya tampak adalah sekitar 1,0003, sehingga kelajuan cahaya dalam udara adalah sekitar 90 km/s lebih lambat daripada c.
Meski bergerak dengan kecepatan tinggi, bukan berarti cahaya tidak dapat dihentikan. Ilmuwan telah berhasil menghentikan laju cahaya selama satu menit menggunakan prinsip fisika kuantum. Sebelumnya pada tahun 1999 mereka mampu memperlambat gerak cahaya higga 17 meter per detik. Hal ini mampu memberikan kemajuan dalam mengembangkan komunikasi kuantum.
Dalam banyak hal, cahaya dapat dianggap bergerak secara langsung dan instan, namun untuk jarak yang sangat jauh, batas kelajuan cahaya akan memberikan dampak pada pengamatan yang terpantau. Dalam berkomunikasi dengan wahana antariksa, diperlukan waktu berkisar dari beberapa menit sampai beberapa jam agar pesan yang dikirim oleh wahana tersebut diterima oleh Bumi. Cahaya bintang yang kita lihat di angkasa berasal dari cahaya bintang yang dipancarkan bertahun-tahun lalu. Hal ini mengijinkan kita untuk mengkaji dan mempelajari sejarah alam semesta dengan melihat benda-benda yang sangat jauh. Kelajuan cahaya yang terbatas juga membatasi kecepatan maksimum komputer, oleh karena informasi harus dikirim dari satu chip ke chip lainnya dalam komputer.


PRINSIP KERJA OVEN MICROWAVE

Anda pasti pernah melihat oven microwave kan?? Jika belum, pernatikan gambar ini. Sebelum melanjutkan membaca bantu kami klik gambar di samping. Oven microwave merupakan perangkat yang dengan cepat telah menjadi alat masak populer. kelebuhannya adalah menghemat waktu dan hemat listrik, karena tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu seperti alat masak lainnya yang perlu dipanaskan terlebih dahulu. Prinsip kerja dari alat ini (oven microwave) adalah perpindahan kalor secara radiasi. Baca artikel tentang radiasi di sini

Gelombang micro, salah satu bentuk gelombang elektromagnetik (baca artikel gelombang elektromagnetik di sini agar lebih paham) yang memiliki sifat mudah diserap oleh molekul-molekul air (H2O). Gelombang micro dalam  sebuah oven microwave dihasilkan secara elektronik dan didistribusikan melalui pemantulan oleh kipas dan dinding-dinding metal. Karena dinding-dinding metal ini memantulkan energi radiasi gelombang micro, maka dinding ini tidak menjadi panas. Jadi, oven microwave sangat efisien, karena hanya memanaskan makanan saja.

Di dalam makanan, gelombang micro menyebar melalui proses perpindahan kalor secara konduksi. Oven microwave cenderung lebih cepat memasak makanan yang berair dibandingkan dengan makanan kering, karena di dalam makanan berair, lebih banyak air yang mampu menyerap gelombang micro. Namun demikian, gelombang micro tidak mampu menembus makanan cukup dalam, sehingga untuk memasak makanan yang tebal, sebaiknya makanan tersebut dipotong-potong dulu menjadi lebih kecil.

gelombang micro dapat melalui bahan kaca, kertas, keramik, dan plastik. Sehingga wadah-wadah yang terbuat dari benda ini cukup aman untuk digunakan dalam sebuah oven microwave. Perhatikan, biasanya pada sebuah wadah yang diberikan informasi apakah aman atau tidak. wadah-wadah yang terbuat dari logam tidak cocok untuk dipakai dalm oven ini karena sifatnya yang memantulkan radiasi gelombang micro.

Bagian tutup oven microwave, atau disebut pintu di mana kita melihat makanan yang sedang dimasak, memiliki dasain yang cukup aman sehingga tidak terjadi kebocoran gelombang micro. Kebocoran gelombang micro menyebabkan proses memasak mejadi tidak efektif dan dapat menyebabkan proses memasak jadi efektif dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi seseorang yang berada di dekatnya. Pintu oven microwave juga dibuat secara otomatis sebagai sakelar. sehingga ketika pintu terbuka otomatis oven tidak bekerja.

Oven microwave ditemukan secara tidak adil sengaja oleh seseorang teknisi Percy L. Spencer dari Raytheon Company. Pada tahun 1945. Ketika ia sedang melakukan percobaan untuk menghasilkan gelombang radio bagi sistem radar. Ketika sedang berdiri di dekat pembangkit gelombang micro, ia mendapati bahwa permen yang disakunya meleleh meskipun ia tidak merasakan adanya panas. Penemuan ini akhirnya dikembangkan dan pada awal tahun 1950 diperkenalkanlah oven microwave yang pertama. Agar anda lebih tahu tentang sejarah oven microwave lebih jelasnya baca artikel ini sejarah penemuan oven microwave.

Pada prinsip kerja oven microwave ini, anda perlu membekali diri anda dengan pengetahuan fisika sehingga anda akan lebih mudah paham dengan teori-toeri yang digunakan dalam proses pembuatannya. 

APA ITU RADIASI??

Berbicara mengenai fisika yang membahas tentang suhu dan kalor, kita pasti akan kembali membahas materi mengenai "Radiasi". Pertanyaan yang kemudian muncul dalam pembahasan adalah "Apa itu radiasi?". Jika seseorang bertanya mengenai radiasi apakah anda dapat menjelaskannya secara terperincih? Jika tidak mari ikuti artikel ini dan belajar mengenai "Apa itu radiasi?".
Sebuah contoh kasusu, ketika anda berada di sekitar api unggun maka anda akan merasakan kehangatan dari api unggun walaupun anda berada pada jarak yang lumayan jauh dari api atau anda tidak mengalami kontak langsung dengan api itu sendiri. Adanya rasa hangat yang anda rasakan membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan kalor/panas.
Pada kasus ini kita tidak berbicara mengenai konduksi dan konveksi. Pada kasus yang seperti dijelaskan tadi, hal ini merupakan salah satu peristiwa di mana benda memancarkan panas dalam bentik gelombang elektromagnetik.
Perhatikan sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi. Jika semua cahaya diserap dan tidak dipantulkan, maka permukaan akan benar-benar nampak hitam
Ingat bahwa warna hitam menyerap cahaya dan warana putih memantulkan cahaya. Sebuah benda yang secara sempurna mampu menyerap dan memancarkan semua radiasi gelombang elektromaknetik disebut benda hitam.
Radiasi gelombang elektromagnetik yang dipencarkan oleh sebuah benda yang suhunya lebih randah daripada lingkungannya dapat digunakan untuk mendeteksi. Contohnya, dengan menggunakan alat deteksi kalor kita dapat mendeteksi keberadaan seseorang walaupun mereka bersembunyi dibalik tembok.

PROSES TERJADINYA PETIR

Di lingkungan kita kerap kali menyaksikan salah satu fenomena alam ini. Petir sangat sering kita jumpai pada saat musim hujan namun  petir hanya terjadi pada saat musim hujan. Saat musim kemarau fenomena alam ini jarang kita jumpai. Mengapa hal tersebut terjadi demikian? mari kita pecahkan bersama saat usai membaca artikel ini.
Fenomena petir yang kita sering jumpai pada saat musim hujan selalu diiringi dengan suara gemuruh dari guntur dar cahaya kilat yang menyambar. Petir atau yang akrap kita sapa halilintar ini diikuti oleh suara guntur namun petir dan guntur terjadi bersamaan namun karena cepat rambat bunyi dan cahaya berbeda sehingga kita melihat cahaya halilintar yang diikuti oleh suara gemuruh guntur.
Energi dari pelepasan muatan listrik di awan begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar. Ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (electric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. 
Secara fisika, petir terjadi karena adanya perbedaan muatan-muatan yang terdapat pada awan dan bumi ataupun awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena partikel-partikel penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. 

Itulah tadi paparan memngenai proses terjadinya petir. Nah, mungkin anda sudah dapat memahami proses terjadinya petir. Beri komentar untuk mendukung pengembangan postingan kami


KEGAGALAN RELATIVITAS KLASIK

Kegagalan Relativitas Klasik__ Hai sobat browser sekalian, kembali lagi admin membagi ilmu kepada teman-teman sekalian. Kali ini admin akan memaparkan materi fisika yang menyangkut relativitas namun yang akan dibahas adalah kegagalan relativitas klasik. Tahukah teman-teman mengapa teori relativitas klasik dianggap gagal? Jika tidak mari kita pelajari bersama, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sebelum melanjutkan kegiatan membaca anda, bantu kami untuk kilik gambar d samping.
 
Pandangan paham newton mengenai alam telah memberi kerangka-kerangka nalar kepada para ilmuan saat itu sebagai bahan acuan dalam experimannya dan membantu kita memahami sebagaian besar gejala alam yang terjadi. Pandangan mengenai alam yang kita diami ini sebenarnya dikemukakan oleh ilmuan besar yaitu Galileo yang mengatakan bahwa ruang dan waktu adalah mutlak. Hal tersebut juga sering dikemukakan pada setiap percobaan yang dilakukan oleh ilmuan lain dan barulah bermakana fisika apabila dapat dikatkan dengan percobaan serupa dilakukandalam kerangka acuan mutlak, yaitu suatu suatu sisten koordinat karteksius semesta yang padanya tercantelkan jam-jam mutlak. Sebagai contoh, pernyataan yang lazim dikenal sebagai asas kelembaman (inersia) Galileo, mengatakan bahwa sebuah benda yang diam cenderung akan diam kecuali terdapat gaya luar yang mempengaruhi benda tersebut. Jika anda mencoba untuk mengkaji asas ini  dalam sebuah kerangka acuan yang mengalami percepatan seperti sebuah mobil yang berhenti secara mendadak atau komedi putar yang sangat cepat kecepatannya.  Anda akan mendapati asas ini tidak akan berlaku (dilanggar). Jadi hukum-hukum Newton (termasuk asas kelembaman) tidak berlaku dalam kerangka acuan yang mengalami percepatan kecuali dalam kerangka acuan yang bergerak tetap.

Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas maka kerangka acuan yang dimaksud disebut sebagai kerangka kelembaman.  Maka peristiwa-peristiwa yang diamati dari berbagai kerangka lembam dapat tampak berbeda bagi tiap-tiap pengamat dalam tiap kerangka itu. Tetapi mereka semua akan sependapat bahwa hukum-hukum Newton, kekekalan energy, dan seterusnyatetap berlaku dalam kerangka mereka. Pembandingan dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan dalam kerangka kelembaman, memerlukan Transformasi Galileo.
Nah, teman-teman sahat browser sekalian itulah tadi mengapa teori relativitas dinyatakan gagal. Semoga teman-teman dapat paham dengan apa yang dipaparkan dalam materi “kegagalan relativitas klasik”. Jika ada hal yang belum dipahamu silahkan komentar dan cantumkan link anda.

SIFAT-SIFAT BAYANGAN PADA CERMIN DATAR

Sifat-sifat bayangan pada cermin datar- Kawan kawan sekalian kali ini kita akan membahas tentang sifat-sifat bayangan cermin datar. namun sebelum itu anda perlu mengetahui apa yang disebut cermin datar. Cermin datar merupakan salah satu benda optik yang dapat memantulkan cahaya dengan baik dan bentuknya sama persis dengan namanya "datar". Pada dasarnya Cermin terbagi atas tiga jenis yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermim cembung. Namun pada artikel kali ini kita akan membahas terkhusus pada cermin datar.

Pada cermin datar terdapat lima sifat yang penting dari bayangannya, yaitu:
1. Bayangan cermin sama besar dengan bayangan yang berada di depan cermin
2. Bayangan cermin itu tegak, artinya posisi tegaknya sama dengan tegaknya benda.
3. Jarak bayangan ke cermin dan jarak benda ke cermin sama.
4. bayangan cermin sisinya tertukar, bagian kanan benda menjadi bagian kiri bayangan.
5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu (maya), artinya tidak dapat ditangkap dengan layar.

Itulah lima sifat-sifat bayangan cermin datar yang secara umum kita ketahui. Jika terdapat kekeliruan di dalamnya maka sekiranya anda dapat memberi komentar yang dapat membantu peningkatan kwalitas artikel-artikel selanjutnya.

Mengetahui Postulat Eisntein

Mengetahui Postulat Einstein__ Kawan-kawan para pecinta Fisika yang ingin tahu tentang teori lelativitas khusus harus membaca artikel ini. Artikel ini menjelaskan tentang cahaya yang telah dibahas oleh Michelson-Morley yang kemudian dibahas kembali oleh Einsten sebagai pembaharu. Sebelum melanjutkan membaca, bantu kami untuk kilik gambar di samping
Permasalahan yang dimunculkan oleh Michelson-Morley ini ternyata baru berha sil terpecahkan dengan teori relatifitas khusus. Teori ini kemudian memberi konsep-konsep baru tentang ruang dan waktu. Jadi kita ketahui bahwa teori relatifitas khusus membahas secara lebih mendalam mengenai konsep ruang dan waktu.
Teori relatifitas khusus ini didasarkan pada dua postulat yang diajukan oleh Albert Einsten pada tahun 1905,
1. Asas relativitas: hukum-hukum fisika tetap sama pernyataannya dalam semua sistem lembam.
2. Ketidakubahan laju cahaya: laju cahaya memiliki nilai c yang sama dalam semua sistem lembam.

berdasarkan poin pertama, Postulat Einsten mengatakan bahwa tidak ada percobaan yang dapat kita gunakan untuk mengukur kecepatan terhadap ruang mutlak, yang dapat kita ukur hanyalah laju relatif dari dua sistem lembam. dengan demikian pernyataan tentang keberadaan mutlakk tidak lagi bermanfaat. mungkin saja  terdapat satuan mutlak tidak lagi bermanfaat. Mungkin saja terdapat suatu Sistem Sistem Acuan Semesta Agung, tetapi tidak ada satupun percobaan yang dapat kita lakukan untuk menyingkap keberadaannya. Karena itu kita hanya dapat mengabaikan keberadaan ruang mutlak ini dengan alasan bahwa ia hanya menambahkan kerumitan yang tidak ada manfaatnya. 
Postulat kedua kelihatannya tegas dan pula seolah-olah sederhana. Percobaan Michelson-Morlei memang tampaknya menunjukkan bahwa laju cahaya dalam arah lawan-turut dan silang adalah sama. Dan postulat kedua semata-mata menegaskan fakta ini bahwa laju cahaya adalah sama bagi semua pengamat, sekalipun mereka dalam keadaan bergerak relatif. Sebagai contoh, andaikan dua pesawat roket sedang saling mendekati dengan laju relatif c/2, ketika salah satu pesawat roket itu menembakkan seberkas cahaya menuju pesawat roket lainnya. Pesawat roket kedua ini tidak akan mengukur bahwa laju berkas cahaya yang mendekati c + (c+2) sebagai mana diperkirakan berlaku menurut Galileo.

FUNGSI RESISTOR



Fungsi Resistor--- Pada setiap komponen elektronika yang sering kita gunakan setiap hari terdapat beragam jenis komponen penyusun pada alat tersebut. salah satunya adalah resitor. Resistor adalah komponen elektronika yang sangat umum kita dengar. Walaupun demikian resistor tetap menjadi salah satu komponen terpenting dalam sebuah alat elektronika.
Fungsi dari resistor adalah sebagai hambatan pada sebuah rangakaian listrik. Fungsi resistor inilah yang menjadikan resistor sangat umum digunakan pada setiap rangkaian listrik. Bukan hanya sebagai hambatan, resistor juga dapat digunakan sebagai penyimpan muatan. Hanya pada rangkaian tertentu saja resistor dapat digunakan sebagai penyimpan muatan.
Komponen elektronika yang satu ini merupakan komponen yang sangat penting karena perannya yang begitu penting salah satu perannya yang sangat penting dapat diperjelas dalam materi Toeri Thevenin-Norton

JENIS-JENIS RESISTOR
Resisitor Biasa
Fungsi resistor sebagia penghambat arus listrik yang nilainya tidak dapat berubah-ubah (konstan). Bahan yang digunakan untuk pembuatan resistor ini adalah Nikel dan karbon.

Resistor Variabel
Resistor yang satu ini sangat berbeda sekali dengan resistor biasa, di mana nilai dari resistor variabel dapat berubah-ubah dengan cara memutar atau menggeser komponen tersebut.

Demikian penjelasan singkat mengenai fungsi resisror, semoga apa yang kami tuangkan pada tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua "sang penuntut ilmu".Lihat juga artikel lainnya terkait fisika di sini

TEORI THEVENIN DAN NORTON

Teori Thevenin dan Norton---- Teori Thevenin dan Norton adalah teori yang membahas menganai kesetaraan antara arus. berbeda halnya dengan hukum Ohm I dan II. teori ini hadir untuk menyempurnakan kekurangan pada hukum ohm. pada dasarnya Teori ini diguakan untuk mengetahui hambatan, tegangan, dan apapun yang terdapat pada sebuah perangkat elektronik yang tidak kita ketahui apa komponen penyusun yang terdapat pada alat tersebut.
pada gambar di samping merupakan gambar rangkaian Thevenin dan Norton

MEDAN MAGNET



Pada Postingan kali ini kita kembali membahas mengenai sebuah gejala fisika yaitu medan magnet . Medan magnet dan medan listrik merupakan gejala fisika yang saling berkaitan satu sama lain. Sebelum melanjutkan membaca bantu kami klik gambar di samping. Medan magnet adalah sebuah medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Adapun sifat-sifat dari medan magnet yaitu sebagai berikut: Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan | kemagnetan, yang menghasilkan sekumpulan empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, berdasarkan rumus Maxwell, masih terdapat dua medan yang berbeda yang menjelaskan gejala yang berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukkannya dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama (tensor tingkat 2), dan seorang pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik. Jadi, dengan menggunakan relativitas khusus, gaya magnet adalah wujud gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap seorang pengamat).